Sabtu, 21 Juni 2014
Pedagogi, TIK, dan Fenomena Kontemporer
A. Pertanyaan Esensial
Seorang guru yang efektif harus menghabiskan banyak waktu untuk pertanyaan-pertanyaan strategis yang berkaitan dengan masalah-masalah pedagogi. Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini pun menawarkan aspek-aspek strategis sebagai contoh pedagogi. Kegagalan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu seperti mengurangi kemungkinan bahwa anak-anak membuat kemajuan yang mengesankan. Beberapa pertanyaan dimaksud disajikan berikut ini.
1. Penilaian kebutuhan : materi belajar apa yang dibutuhkan?
2. Pertumbuhan professional : bagaimana cara meningkatkan mutu pengajaran di kelas?
3. Budaya kelas : bagaimana cara menumbuhkan budaya kelas untuk belajar?
4. Strategi : bagaimana guru mengajar untuk memaksimalkan hasil?
5. Pengelolaan sumber daya kelas : bagaimana guru membuat media pembelajaran dan apa kegunaannya dalam pembelajaran?
6. Pemecahan masalah : apa yang bisa salah dalam pengajaran dan bagaimana cara mengatasinya?
7. Orkestrasi : bagaimana guru mengatur semua aspek yang berbeda dari pedagogi?
8. Penggunaan TIK : bagaimana aplikasi TIK dalam pembelajaran yang memenuhi kriteria pedagogi?
B. Pedagogi Efektif
Guru bertanggung jawab untuk mempromosikan pentingnya belajar bagi siswa. Tentu guru sendiri harus menjadi pembelajar sejati agar dapat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus mengalami percepatan, termasuk di bidang pedagogi sendiri. Ada bukti-bukti luas yang terdokumentasi dengan baik tentang jenis pendekatan pengajaran yang secara konsisten memiliki dampak positif terhadap aktivitas pembelajaran siswa. Bukti ini memberitahu kita bahwa siswa belajar paling baik jika guru :
1. Menciptakan lingkungan yang menunjang pembelajaran
2. Mendorong pemikiran reflektif dan tindakan
3. Meningkatkan relevansi pembelajaran baru
4. Memfasilitasi pembelajaran bersama
5. Membuat sambungan ke pembelajaran dan pengalaman sebelumnya
6. Cukup memberikan kesempatan untuk belajar
7. Menyelidiki hubungan belajar-mengajar
C. Pemikiran Reflektif
Pembelajaran reflektif mengasimilasi pembelajaran baru, mengaitkannya dengan apa yang mereka sudah ketahui, mengadaptasinya untuk tujuan mereka sendiri, dan menerjemahkan pikiran ke dalam tindakan.
Pembelajaran Baru
Siswa belajar paling efektif ketika mereka memahami apa yang mereka pelajari, mengapa mereka belajar materi itu, dan bagaimana mereka akan dapat menggunakan pembelajaran baru mereka dalam kehidupan sehari-hari. Guru yang efektif merangsang keingintahuan murid-muridnya, meminta siswa untuk mencari informasi dan ide-ide yang relevan, dan menantang mereka untuk menggunakan atau menerapkan apa yang mereka temukan dalam konteks baru atau dengan cara baru.
Pembelajaran Bersama
Siswa belajar ketika mereka terlibat dalam kegiatan bersama dan percakapan dengan orang lain, termasuk anggota keluarga dan orang-orang yang ada dalam masyarakat luas. Guru mendorong proses ini dengan budaya kelas sebagai komunitas belajar.
Koneksi Pengalaman
Siswa belajar dengan baik ketika mereka mampu mengintegrasikan pembelajaran baru dengan pengalaman apa yang sudah mereka pahami.
Kesempatan Belajar
Siswa belajar paling efektif ketika mereka memiliki waktu dan kesempatan untuk terlibat dengan, berlatih, dan mentrasfer pembelajaran baru. Ini berarti bahwa mereka harus menghadapi pembelajaran baru beberapa kali dan dalam berbagai tugas yang berbeda atau menurut konteks.
D. TIK dan Pedagogi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki pengaruh besar pada dunia dimana orang-orang muda hidup. Demikian pula. e-learning, yaitu belajar yang didukung atau difasilitasi oleh TIK, memiliki potensi yang cukup besar untuk mendukung pendekatan pengajaran, dengan tidak melupakan dimensi pedagogi.
E. Kenikmatan Belajar
Kelas yang optimal sering divisualisasikan sebagai sebuah sistem yang terstruktur dengan jelas, dimana guru adalah pusat sebuah jaringan radial terorganisasi yang jari-jarinya terdefinisi dengan baik, dikemas dengan hati-hati dalam mengirimkan informasi kepada siswa yang terletak pada tepi radial itu. Tugas utama guru adalah membantu siswa meningkatkan kemampuannya berpikir sendiri, banyak pendidik kontemporer telah mengikuti argument kuat dari Kwek dan Freire yang menilai hal itu sebagai terlalu terpusat dan dalam struktur kaku. Kegiatan pembelajaran membuka beberapa cara mengetahui dan berpikir, menuntut interaksi kelompok, spesifikasi hasil yang diinginkan bersifat fleksibel, cerdas dan mengedit umpan balik oleh guru.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar