Sabtu, 12 Maret 2011

"BUNDA"

BUNDA,
Kau begitu berharga buatku……
Kau begitu berarti buatku……
dan Kau begitu sempurna buatku…..

BUNDA,
Kau tahu apa yang aku inginkan……
Kau tahu apa yang aku rasakan……..
dan Kau tahu hal apapun yang ada padaku………

BUNDA,
Sungguh begitu besar pengorbananmu untukku…..
Sungguh begitu besar kasih sayangmu padaku….
dan sungguh begitu besar kasih setiamu padaku….

Kau mengajarkanku tentang banyak hal,
Cinta…..Kasih…….maupun cara berperilaku……..
Semua y itu kau berikan padaku,
Satu hal pun tak terlupakan bagimu….

Atas semua itu yang KAU berikan padaku,HAL apakah yang mampu aku berikan padamu untuk membalas smua y itu……..?
Satu hal pun gk akan mampu membalas semua y itu…!

Kebahagiaanmu adalah segalanya bagiku
Aku gak akan mampu melihat kesedihan di wajahmu,
dan aku gak akan mampu melihat engkau mengeluarkan air mata….
Apalagi terlebih padaku,….
SUNGGUH……..SUNGGUH……SUNGGUH
Tidak sanggup…..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

BUNDA,
Tak ada satu orangpun yang bisa menggantikanmu dihatiku,
Karna tempatmu begitu special dihatiku,
Tetaplah selamanya bersamaku…?
Tetaplah menjagaku…..
dan tetaplah menjadi “BUNDA TERBAIKKU”
.


Sekian postingan puisiku dengan tema “BUNDA”…….
Sekiranya dapat bermanfaat untuk semua teman2 yang membaca postingan ini,
Dan saya berpesan sekiranya janganlah pernah menyia-nyiakan ibu kita dan janganlah sampe membuat hatinya “SEDIH”

Sekian dan Terima Kasih……….

MOTIVASI,PENGAJARAN,dan PEMBELAJARAN dalam PENDIDIKAN

Apakah motivasi itu ?
Motivasi adalah proses yang memberi semangat,arah,dan kegigihan perilaku dalam didri seseorang.
Perspektif tentang motivasi antara lain sebagai berikut :
A. Perspektif behavioral yaitu menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi peserta didik.Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negative yang dapat memotivasi perilaku peserta didik.

B. Perspektif Humanistis yaitu menekankan pada kapasitas peserta didik untuk mengembangkan kepribadian,kebebasan untuk memilih nasib mereka,dan kualitas positif(seperti peka terhadap orang lain).perspektif ini berkaitan erat dengan pandanganabraham maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskandahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.menurut hierarki kebutuhan maslow,kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut;

1. Fisiologis : lapar,haus,tidur

2. Keamanan(safety) : bertahan hidup,seperti perlindungan dari perang dan kejahatan

3. Cinta dan rasa memiliki : keamanan(security),kasih sayang,dan perhatian dari orang lain.

4. Harga diri : menghargai diri sendiri.

5. Aktualisasi diri : realisasi potensi diri.

C. Prspektif kognitif,pemikiran peserta didik akan memandu motivasi mereka.perspektif kognitif tentang motivasi sesuai dengan gagasan R.W WHITE(1959),yang mengusulkan konsep motivasi kompetensi,yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif,menguasai dunia mereka,dan memprosesinformasi secara efisien.White mengatakan bahwa orang melakukan hal-hal tersebut bukan karena kebutuhan biologis,tetapi karena orang punya motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkungan secara efektif.

D. Perspektif sosial

Apakah ada jenis orang yang termotivasi untuk berada di sekitar banyak orang?atau apakah anda lebih suka di rumah dan membaca buku?Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman.

MOTIVASI UNTUK MERAIH SESUATU

1. Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain(cara untuk meraih tujuan)motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman.misalnya,murid belajar keras untuk mendapatkan nilai yang baik.

2. Motivasi intrinsic adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri.misalnya,murid belajar karena menyenangi mata pelajaran itu sendiri.

MOTIVASI,HUBUNGAN DAN KONTEKS SOSIOKULTURAL

1. Motif sosial adalah kebutuhan dan keinginan yang dikenal melalui pengalaman dengan dunia sosial(henry murray,1938) misalnya kebutuhan sosial murid direfleksikan dalam keinginan mereka untuk popular dimata teman sebaya dan kebutuhan punya satu kawan akrab atau lebih,dan keinginan untuk menarik di mata orang yang mereka sukai.

2. Hubungan sosial;hubungan murid dengan orang tua,teman sebaya,kawan,guru dan mentor,dan orang lain,dapat memengaruhi prestasi dan motivasi sosial mereka.

KONTEKS SOSIOKULTURAL

Status sosioekonomi dan etnisitas;diversitas prestasi yang ada di dalam setiap kelompok cultural,juga penting untuk membedakan antara perbedaan dan defisiensi(kekurangan).sering kali,prestasi murid minoritas etnis terutama murid afrika amerika,latino,dan suku asli amerika diinterpretasikan berdasarkan standar kulit putih berstatus sosioekonomi menengah.mereka diinterpretasikan sebagai murid yang kurang(deficit) berprestasi,padahal pokok masalah sebenarnya adalah perbedaan cultural.

MURID BERPRESTASI RENDAH dan SULIT DIDEKATI

JERE BROPHY(1998)mendeskripsikan stategi untuk meningkatkan motivasi dua jenis murid yang susah didekati dan berprestasi rendah ini;
1. Murid yang tidak bersemangat ; murid berprestasi rendah dengan kemampuan rendah yang kesulitan untuk mengikuti pelajaran dan punya ekspektasi prestasi yang rendah,murid dengan sindrom kegagalan,dan murid yang terobsesi untuk melindungi harga dirinya dengan menghindari kegagalan.

2. Murid berprestasi rendah dengan ekspektasi kesuksesan yang rendah ; murid jenis ini perlu terus menerus diyakinkan bahwa mereka bisa mencapai tujuan dan menghadapi tantangan yang telah anda tentukan untuk mereka dan anda perlu membantu mereka untuk mencapai sukses.

3. Murid dengan sindrom kegagalan ; sindrom kegagalan adalah murid memiliki ekspektasi rendah untuk meraih kesuksesan dan menyerah saat menghadapi kesulitan awal.

4. Murid yang termotivasi untuk melindungi Harga dirinya dengan menghindari kegagalan.berikut ini beberapa strategi mereka untuk melindungi harga diri dan menghindari kegagalan mereka(Covington&Teel,1996) yaitu:

a. Nonperformance;strategi paling jelas untuk menghindari kegagalan adalah tidak mau mencoba,misalnya tidak mau menjawab pertanyaan guru tetapi guru berharap memanggil murid lain.

b. Berpura-pura;agar tidak dikritik karena tidak mau mencoba,beberapa murid tampak berpartisipasi tetapi dia melakukannya demi menghindari hukuman,bukan untuk sukses.misalnya,pura-pura bertanya meskipun mereka sudah tahu jawabannya.

c. Menunda-nunda,menunda-nunda belajar menjelang ujian

d. Menentukan tujuan yang tak terjangkau

e. “kaki kayu akademik”,murid mengakui kelemahan personal kecil agar kelemahannya yang lebih besar tidak diketahui.misalnya,murid mungkin mengaitkan hasil buruk ujian dengan kecemasan yang dialaminya.

Martin Covington dan rekan-rekannya(Covington,1992,1998;Covington&Teel,1996;Covington,Teel&Parecki,1994)mengusulkan sejumlah strategi untuk membantu murid mengurangi kesibukannya melindungi harga dirinya dan menghindari kegagalan :

a. Beri murid tugas yang menarik dan memicu rasa ingin tahu mereka.

b. Buat sistem imbalan/hadiah sehingga semua murid bukan hanya murid yang cerdas dan berprestasi saja dapat memperoleh hadiah itu jika mereka mau berusaha keras.

c. Bantu murid menentukan tujuan yang menantang namun realistis,dan beri mereka dukungan akademik dan emosional dalam rangka mencapai tujuan itu.

d. Perkuat asosiasi antara usaha dan harga diri.

e. Dorongan murid untuk memegang keyakinan positif terhadap kemampuan mereka sendiri.

f. Tingkatkan hubungan guru-murid dengan menekankan peran anda sebagai sumber daya manusia yang akan membimbing dan mendukung usaha pembelajaran murid,bukan berperan sebagai figure otoriter yang mengontrol perilaku murid



Menurut saya,dengan adanya motivasi yang menunjang para peserta didik baik dari orang lain maupun dari dalam diri mereka sendiri,membuat mereka lebih terampil dalam belajar dan mereka lebih bersemangat dalam belajar sehingga mereka mendapatkan nilai bagus atau yang sesuai dengan keinginan mereka dan bukan karena keterpaksaan.dengan demikian mereka dapat bertanggung jawab atas tugas2 mereka secara mandiri sehingga mereka dapart meraih kesuksesan dalam kehidupan mereka sendiri.



SUMBER : JOHN W. SANTROCK




Sekian lah postingan saya untuk hari ini.

Sekian dan Terima Kasih.

MEDIA PEMBELAJARAN dalam PENDIDIKAN





Pertama sekali kita akan membahas perencanaan instruksional?
Perencanaan adalah pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran….
Perencanaan instruksional dalam kerangka waktu untuk menyusun rencana waktu yang sistematis membutuhkan pengetahuan tentang apa2 yang diperlukan dan kapan melakukannya.
Berikut ini adalah salah satu contoh rencana dan tugas(Douglass&Douglass,1993)

Apa yang perlu dilakukan ?
1.      Menentukan tujuan instruksional(apa yang harus saya capai?)
2.      Merencanakan kegiatan (apa yang harus saya lakukan untuk mencapai tujuan?)
3.      Menentukan prioritas(tugas mana yang lebih penting?)

Waktu yang melakukannya
4.      Membuat estimasi waktu(berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap kegiatan?)
5.      Membuat jadwal(kapan kegiatan akan dilakukan?)
6.      Fleksibel(bagaimana saya akan menangani situasi yang tak terduga?)

Dalam melaksanakan semua nya itu ada 2 media pembelajaran yaitu :
a.       Pembelajaran berpusat pada peserta didik(learned centered learning) :merupakan pembelajaran yang lebih berpusat kepada kebutuhan ,minat,bakat,dan kemampuan peserta didik sehingga pembelajaran akan menjadi sangat bermakna(meaningful)peserta didik akan termotivasi untuk belajar walaupun ia tidak diawasi oleh pengajarnya.peserta didik ikut serta dalam merumuskan,mengembangkan,dan memproses mata pelajaran.peserta didik dituntut untuk aktif dan bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri.

Pembelajaran yang menekankan aktifitas pengajar kepada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik(learned/student centered learne)memiliki beberapa karakteristik yang mendukung pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi,antara lain:

                               I.            Paradigma atau pola piker pengajar yang memberikan pengajaran dengan dominasi pengajar berubah ke pembelajaran yang menekankan aktifitas peserta didik.
                            II.            Pengajaran yang tertutup atau terpisah dan tidak melibatkan masyarakat beserta lingkungan menjadi terbuka atau terpadu dengan masyarakat.
                         III.            Melibatkan peserta didik  sebagai subjek atau mitra(partner)dalam proses pembelajaran.
                         IV.            Peserta didik dilibatkan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
                            V.            Disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik.
                         VI.            Mengajak peserta didik untuk belajar di luar lingkungan kelas atau sekolah atau kampus yang dapat menstimulasi semangat belajarnya.
                      VII.            Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mewujudkan potensi dan masa depanmnya secara bermakna.


b.      Pembelajaran perencanaan pelajaran teacher-centered
Ada 3 alat umum yang berguna dalam perencanaan tersebut yaitu menciptakan sasaran behavioral(perilaku),menganalisis tugas,dan menyusun taksonomi(klasifikasi)instruksional.

I.                   Menciptakan sasaran behavioral(behavioral objectives)adalah pernyataan tentang perubahan yang diterapkan oleh pengajar akan terjadi dalam kinerja murid.menurut Robert mager(1962),sasaran behavioral harus spesifik.mager percaya bahwa sasaran behavioral harus mengandung 3 bagian yaitu :

a.       Perilaku murid.fokus pada apa yang akan dipelajari atau dilakukan murid.
b.      Kondisi dimana perilaku terjadi menyatakan bagaimana perilaku akan dievaluasi atau dites.
c.       Kriteria kinerja yaitu menentukan level kinerja yang dapat diterima.

II.                Menganalisis tugas adalah alat yang difokuskan pada pemecahan suatu tugas kompleks yang dipelajari peserta didik menjadi komponen-komponen(Alberto&Troutman,1999).analisis ini dapat melalui tiga dasar(Moyer&Dardig,1978):

a.       Menentukan keahlian atau konsep yang diperlukan murid untuk mempelajari tugas.
b.      Mendaftar materi yang dibutuhkan untuk melakukan tugas,seperti kertas,pensil,kalkulator,dansebagainya.
c.       Mendaftar semua komponen tugas yang harus dilakukan.

III.             Menyusun taksonomi instruksional yaitu

a.       Domain kognitif(Bloom dkk,1956)

1.      Pengetahuan
2.      Pemahaman
3.      Aplikasi
4.      Analisis
5.      Sintesis


b.      Domain afektif(Krathwohl,Bloom,&Masia,1964)

1.      Penerimaan
2.      Respons
3.      Menghargai
4.      Pengorganisasian
5.      Menghargai karakterisasi

c.       Domain psikomotor :menghubungkan aktifitas motor dengan pendidikan fisik dan atletik,tetapi banyak subjelk lain,seperti menulis dengan tangan dan pengolahan kata,juga membutuhkan gerakan.

1.      Gerak reflex : merespon suatu stimulus secara reflex tanpa perlu banyak berpikir.
2.      Gerak fundamental dasar : melakukan gerakan dasar untuk tujuan tertentu.
3.      Kemampuan perceptual : menggunakan indera untuk melakukan sesuatu.
4.      Kemampuan fisik : mengembangkan daya tahan,kekuatan,fleksibilitas,dan kegesitan.
5.      Gerakan terlatih : melakukan ketrampilan fisik yang kompleks dengan lancer.
6.      Perilaku nondiskusif : mengomunikasikan perasaan dan emosinya melalui gerak tubuh.


Menurut saya yang paling bagus media pembelajarannya adalah pembelajaran yang difokuskan atau terpusat pada peserta didik(learner centered learning)karena peserta didik dapat belajar lebih bersemangat dengan bantuan teknologi yang ada serta tidak adanya pengekangan kepada mereka dari si pengajar tersebut dan peserta didik jua dapat mengekspresikan dirinya dalam belajar tidak hanya secara mono ton dalam ruangan ketemu dengan si pengajar untuk belajar melainkan melalui teknologi yang ada walaupun tidak bertatap muka secara langsung dengan si pengajar,si peserta didik tetap bisa ikut serta dalam pembelajaran yang dibuat secara efektif dan kreatif oleh si pengajar tadi yang melalui hanya dengan teknologi yang ada misalnya dalam bertatap muka dengan layar computer yang ada didepan mata oleh si peserta didik dengan pengajarnya tadi….

SUMBER :  JOHN W. SANTROCK
                 DR MUNIR, M.IT.




Sekian dan Terima Kasih