A. Definisi
Apakah itu mengajar? Apakah definisi mengajar begitu luas untuk
mencakup semua jenis pengajaran? Mengajar berasal dari kata “ajar”. Kata “ajar”
bermakna member petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan,
dan sejenisnya kepada subjek tertentu diketahui atau dipahami.
Elemen-elemen umum apa yang terlibat dalam semua aktivitas
mengajar? Elemn-elemennya meliputi tujuan, bahan ajar, interaksi guru-siswa
dengan perekat kemampuan pengelolaan kelas, dan evaluasi, dengan hasil belajar
sebagai produknya. Pengajaran, dalam model ini, didefinisikan sebagai interaksi
guru dan siswa dalam rangka mengelaborasi bahan ajar dengan dukungan kemampuan
pengelolaan kelas yang baik untuk mencapai tujuan tertentu berupa hasil belajar
siswa.
B. Menginspirasi
Siswa
Kegiatan mengajar yang unggul dipandang sebagai proses
akademik, dimana siswa termotivasi belajar secara berkelanjutan, substansial,
dan positif terutama berkaitan dengan bagaimana mereka berpikir, bertindak, dan
merasa. Seorang guru yang sangat baik dipandang sebagai salah satu energi yang
memberikan kontribusi positif yang luar biasa terhadap terciptanya suasana
belajar siswa, termasuk membangkitkan minat mereka.
Guru dengan kemampuan
mengajar yang unggul memiliki karakteristik seperti berikut ini :
1. Keahlian
pokok
a. Memiliki
pengetahuan tentang materi pembelajaran secara menyeluruh dan menunjukkan
antusiasme yang menular
b. Menguasai
materi lebih jauh dari sekedar yang tertuang dalam buku teks standar
c. Meneliti
dan mengembangkan pikiran-pikiran penting dan asli mengenai materi pelajaran
khusus
2. Ahli
pedagogis
a. Menetapkan
tujuan-tujuan pembelajaran yang sesuai dan mampu mengkomunikasinya dengan jelas
b. Mengevaluasi
dan menilai siswa secara adil dan cepat
c. Mempromosikan
penemuan siswa
d. Menemukan
cara yang unik dan kreatif untuk menghubungkan siswa satu sama lain
3. Komunikator
yang unggul
a. Menunjukkan
kemampuan berkomunikasi lisan dan tulisan yang efektif
b. Membantu
siswa belajar menggunakan keterampilan berkomunikasi yang efektif
c. Memanfaatkan
alat pembelajaran secara tepat dan efektif
4. Mentor
yang berpusat pada siswa
a. Menjadikan
dan membuat kegiatan belajar siswa sebagai perioritas tertinggi
b. Menyediakan
waktu secara ikhlas untuk mempengaruhi motivasi belajar siswa
c. Berusaha
untuk merangsang setiap siswa belajar melalui berbagai metode serta mendorong
dan mengundang partisipasi aktif siswa
5. Asesor
yang sistematis dan berkelanjutan
a. Mengembangkan
dan menggunakan hasil penilaian untuk terus meningkatkan pengalaman belajar
siswa sesuai dengan tujuan program
b. Menggunakan
pendekatan sistematis untuk menilai kemampuan diri dalam mengajar, menyiapkan
bahan belajar yang segar dan baru, membuat perubahan yang sesuai pada saat yang
tepat dan menetapkan tujuan yang jelas, serta menunjukkan cara berpikir dan
bertindak yang diharapkan dari siswa
c. Menciptakan
lingkungan yang mengundang umpan balik siswa yang membangun untuk perbaikan
pembelajaran
C. Perspektif
dan Strategi
Guru yang memiliki perspektif adalah mereka yang berpengalaman
dalam pengaturan sekolah dan memiliki struktur konseptual untuk memahami
peristiwa di kelas. Guru semacam ini biasanya sudah berpengalaman dan mampu
mengelaborasi secara baik materi pembelajaran. Mereka tahu bagaimana “membaca”
kelas seperti pemain belakang kesebelasan sepak bola yang nalurinya sangat kuat
membaca pertahanan atau laksana pemain penyerang yang nalurinya sangat tinggi
dalam memasukkan bola ke gawang lawan.
Definisi strategi secara leksikal bermakna rencana, metode,
serangkaian maneuver atau siasat untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu.
Istilah strategi pembelajaran disini sesungguhnya sering dipertukarkan dengan
metode, namun penggunaannya yang sering berbeda. Metode biasanya merujuk kepada
pendekatan pembelajaran, seperti metode kuliah, metode diskusi, metode
penugasan, dan sebagainya.
D. Paradigma
Belajar
Setiap strategi guru didasari pada paradigm yang berbeda
mengenai cara siswa belajar. Asumsi yang mendasarinya adalah, bahwa
pembelajaran yang lebih akan terjadi ketika guru mulai mendapatkan pemahaman
yang prima tentang bagaimana kegiatan belajar terjadi. Guru akan menjadi lebih
efektif bila dia secara sadar memilih untuk menggunakan strategi mengajar,
memperluas perbendaharaan strategi, dan ahli dalam menggunakan strategi itu.
Lima strategi mengajar yang dimaksud
adalah :
Strategi
1 : pelatihan
dan pelatihan lanjut, yaitu mengembangkan keterampilan dasar dan lanjutan
dengan tujuan yang jelas, melaksanakan pembelajaran dengan langkah-langkah
tertentu, dan memperkuat setiap kemajuan. Strategi ini didasari oleh hasil
temuan psikologi perilaku.
Strategi
2 :
ceramah dan menjelaskan, yaitu menyajikan informasi dengan cara yang dapat
dipahami, mudah diproses, dan diingat. Strategi ini didasari oleh hasil temuan
psikologi kognitif.
Strategi
3 :
mencari dan menemukan, yaitu pembelajaran keterampilan berpikir, pemecahan
masalah, dan kreativitas melalui penyelidikan dan penemuan. Strategi ini
didasari oleh hasil temuan tentang proses berpikir dan penelitian psikologis
pada penalaran dan kreativitas.
Strategi
4 :
kelompok dan tim, yaitu berbagi informasi, bekerja secara kooperatif pada
pembelajaran proyek, serta mengeksplorasi sikap, pendapat, dan keyakinan
melalui proses kelompok. Strategi ini didasari oleh hasil temuan tentang
komunikasi kelompok dan tim.
Strategi
5 :
pengalaman dan refleksi, yaitu mengaktifkan siswa untuk merefleksikan
pembelajaran yang terjadi di lingkungan kerja, magang, studi wisata, atau
kegiatan diluar ruangan. Strategi ini didasari oleh hasil temuan teori belajar
holistic dan teori-teori konseling yang memfasilitasi wawasan dan pemahaman
diri.
Kelima
strategi di atas menyediakan kerangka kerja konseptual yang berguna untuk
mengorganisasi kegiatan pembelajaran. Kelimanya dapat digunakan dengan materi
pelajaran dalam pengaturan apapun dan di setiap kelompok usia siswa, bahkan
juga untuk siswa perguruan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar