Bab IX Teknik dan Pemecahan Masalah Secara Kreatif
A.
Teknik
Kreatif Tingkat I
1. Memberikan
Pemanasan (Warming Up)
Sebelum
mengerjakan tugas, siswa diberi pemanasan yaitu seperti siswa memerlukan switch
mental dari proses pemikiran reproduktif dan konvergen ke proses pemikiran
divergen dan imajinatif. Tugas atau kegiatan yang bertujuan meningkatkan
pemikiran dan sikap kreatif menuntut cara dan sikap belajar yang berbeda, lebih
bebas, terbuka, dan tertantang untuk berperanserta secara aktif dengan
memberanikan diri dan senang memberikan gagasan sebanyak mu ngkin.
2. Sumbang
Saran (Brainstorming)
Teknik
ini dikembangkan oleh Alex F. Osborn yaitu teknik yang ampuh untuk meningkatkan
gagasan jika diajarkan dan diterapkan dengan tepat (Shallcross, 1985). Osborn,
pendiri dari Creative Education
Foundation, dalam bukunya Applied
Imagination menentukan empat aturan dasar untuk sidang sumbang saran, yaitu
:
a. Kritik
tidak dibenarkan atau ditangguhkan
b. Kebebasan
dalam memberikan gagasan
c. Gagasan
sebanyak mungkin
d. Kombinasi
dan peningkatan gagasan
B.
Teknik
Kreatif Tingkat II
1. Synectics
Teknik
ini dikembangkan oleh William J.J. Gordon dan menggunakan teknik berpikir
kreatif yang menggunakan analogi dan metaphor (kiasan) untuk membantu pemikir
menganalisis masalah dan mengembangkan berbagai sudut tinjau (Feldhusen &
Treffinger, 1980). Ada tiga jenis analogi yang digunakan dalam teknik ini yaitu
:
a. Analogi
fantasi : dalam hal ini siswa mencari pemecahan yang ideal untuk suatu masalah,
termasuk solusi yang aneh atau tidak lazim.
b. Analogi
langsung : siswa diminta untuk menemukan situasi masalah sejajar dalam situasi
kehidupan nyata
c. Analogi
pribadi : menuntut siswa menempatkan dirinya dalam peran masalah itu sendiri.
2. Futuristics
Tokoh
terkenalnya adalah Toffler (1981), mengatakan bahwa siswa perlu dibantu dalam
mengaitkan perubahan yang akan terjadi di dunia dengan perubahan dalam
kehidupan mereka sendiri. dalam hal ini pengertian futuristics sendiri adalah
mengajar dengan pandangan masa depan (futuristic
point of view) amat penting agar siswa berbakat kelak dapat menggunakan
kemampuan mereka untuk membantu mencipta masa depan. Tujuan khusus untuk
mengajar dengan pandangan masa depan adalah :
a. Memberikan
siswa cara-cara berpikir ten tang masa depan yang lebih baik, lebih canggih,
dan lebih positif.
b. Membekali
siswa dengan keterampilan dan konsep yang perlu untuk memahami sistem-sistem
yang kompleks
c. Membantu
siswa menemukenali dan memahami masalah-masalah utama yang timbul di masa depan
d. Membantu
siswa memahami perubahan dan bagaimana menghadapinya
C.
Teknik
Kreatif Tingkat III
1. Pemecahan
Masalah Secara Kreatif
Proses
Creative Problem Solving (CPS) atau pemecahan masalah secara kreatif (PMK)
dikembangkan oleh Parnes, presiden dari Creative Problem Solving Foundation
(CPSF). Proses ini meliputi lima langkah yaitu : menemukan fakta, menemukan
masalah, menemukan gagasan, menemukan solusi, dan menemukan penerimaan.
2. Proses
Lima Tahap (Shallcross)
Shallcross
(1985), membedakan antara primary
creativity dengan secondary process
creativity. Kreativitas primer adalah proses pemecahan masalah secara
ilmiah oleh pikiran kita, karena pemikir tidak menyadari bahwa terjadi suatu
proses. Sedangkan pada kreativitas sekunder ada peningkatan kesadaran dalam
pemecahan yang berlangsung melalui beberapa tahapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar