Sabtu, 21 Desember 2013

PEMBELAJARAN DAN TEKNIK KREATIF 3



Bab IX Teknik dan Pemecahan Masalah Secara Kreatif

A.    Teknik Kreatif Tingkat I 
1.      Memberikan Pemanasan (Warming Up) 
Sebelum mengerjakan tugas, siswa diberi pemanasan yaitu seperti siswa memerlukan switch mental dari proses pemikiran reproduktif dan konvergen ke proses pemikiran divergen dan imajinatif. Tugas atau kegiatan yang bertujuan meningkatkan pemikiran dan sikap kreatif menuntut cara dan sikap belajar yang berbeda, lebih bebas, terbuka, dan tertantang untuk berperanserta secara aktif dengan memberanikan diri dan senang memberikan gagasan sebanyak mu ngkin. 
2.      Sumbang Saran (Brainstorming) 
Teknik ini dikembangkan oleh Alex F. Osborn yaitu teknik yang ampuh untuk meningkatkan gagasan jika diajarkan dan diterapkan dengan tepat (Shallcross, 1985). Osborn, pendiri dari Creative Education Foundation, dalam bukunya Applied Imagination menentukan empat aturan dasar untuk sidang sumbang saran, yaitu : 
      a.       Kritik tidak dibenarkan atau ditangguhkan 
      b.      Kebebasan dalam memberikan gagasan 
      c.       Gagasan sebanyak mungkin 
      d.      Kombinasi dan peningkatan gagasan 

B.     Teknik Kreatif Tingkat II 
1.      Synectics 
Teknik ini dikembangkan oleh William J.J. Gordon dan menggunakan teknik berpikir kreatif yang menggunakan analogi dan metaphor (kiasan) untuk membantu pemikir menganalisis masalah dan mengembangkan berbagai sudut tinjau (Feldhusen & Treffinger, 1980). Ada tiga jenis analogi yang digunakan dalam teknik ini yaitu : 
a.       Analogi fantasi : dalam hal ini siswa mencari pemecahan yang ideal untuk suatu masalah, termasuk solusi yang aneh atau tidak lazim. 
b.      Analogi langsung : siswa diminta untuk menemukan situasi masalah sejajar dalam situasi kehidupan nyata 
c.       Analogi pribadi : menuntut siswa menempatkan dirinya dalam peran masalah itu sendiri. 
2.      Futuristics 
Tokoh terkenalnya adalah Toffler (1981), mengatakan bahwa siswa perlu dibantu dalam mengaitkan perubahan yang akan terjadi di dunia dengan perubahan dalam kehidupan mereka sendiri. dalam hal ini pengertian futuristics sendiri adalah mengajar dengan pandangan masa depan (futuristic point of view) amat penting agar siswa berbakat kelak dapat menggunakan kemampuan mereka untuk membantu mencipta masa depan. Tujuan khusus untuk mengajar dengan pandangan masa depan adalah : 
a.       Memberikan siswa cara-cara berpikir ten tang masa depan yang lebih baik, lebih canggih, dan lebih positif. 
b.      Membekali siswa dengan keterampilan dan konsep yang perlu untuk memahami sistem-sistem yang kompleks 
c.       Membantu siswa menemukenali dan memahami masalah-masalah utama yang timbul di masa depan 
d.      Membantu siswa memahami perubahan dan bagaimana menghadapinya 

C.    Teknik Kreatif Tingkat III 
1.      Pemecahan Masalah Secara Kreatif 
Proses Creative Problem Solving (CPS) atau pemecahan masalah secara kreatif (PMK) dikembangkan oleh Parnes, presiden dari Creative Problem Solving Foundation (CPSF). Proses ini meliputi lima langkah yaitu : menemukan fakta, menemukan masalah, menemukan gagasan, menemukan solusi, dan menemukan penerimaan. 
2.      Proses Lima Tahap (Shallcross) 
Shallcross (1985), membedakan antara primary creativity dengan secondary process creativity. Kreativitas primer adalah proses pemecahan masalah secara ilmiah oleh pikiran kita, karena pemikir tidak menyadari bahwa terjadi suatu proses. Sedangkan pada kreativitas sekunder ada peningkatan kesadaran dalam pemecahan yang berlangsung melalui beberapa tahapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar