BAB II
: PENDEKATAN EMPAT P DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS
A. Makna
dari Pengembangan Kreativitas
Mengapa
kreativitas begitu bermakna dalam hidup? Mengapa kreativitas perlu dipupuk
sejak dini dalam diri anak didik?
1. Karena
dengan kreasi orang dapat mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya, dan
perwujudan/aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi
dalam hidup manusia (Maslow, 1967)
2. Kreativitas
atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran
yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan
(Guilford, 1967)
3. Bersibuk
diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat (bagi diri pribadi dan bagi
lingkungan) tetapi juga memberikan kepuasaan kepada individu.
4. Kreativitaslah
yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
B. Teori
Empat P yang Melandasi Pengembangan Kreativitas
1. Teori
tentang Pembentukan Pribadi Kreatif
a. Teori
Psikoanalisis
·
Teori Freud
Menjelaskan bahwa
proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk
menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak
dapat diterima.
·
Teori Kris
Menekankan bahwa
mekanisme pertahanan regresi (beralih ke perilaku sebelumnya yang akan member
kepuasan, jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak member kepuasan)
juga sering muncul dalam tindakan kreatif.
·
Teori Jung
Jung (1875-1961)
percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam
kreativitas tingkat tinggi
b. Teori
Hmanistik
·
Teori Malow
Abraham Maslow
(1908-1970) mengatakan bahwa manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi
nyata sebagai kebutuhan.
·
Teori Rogers
Menurut Carl Rogers
(1902-1987) tiga kondisi dari pribadi yang kreatif ialah:
§ Keterbukaan
terhadap pengalaman
§ Kemampuan
untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
§ Kemampuan
untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep
c.
Ciri-ciri Kepribadian Kreatif
·
Imajinatif
·
Mempunyai prakarsa
·
Mempunyai minat luas
·
Mandiri dalam berpikir
·
Melit
·
Senang berpetualang
·
Penuh energy
·
Percaya diri
·
Bersedia mengambil risiko
·
Berani dalam pendirian dan keyakinan
2. Teori-teori
tentang “Press”
a. Motivasi
untuk kreativitas
Pada setiap orang ada
kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan potensinya, untuk mewujudkan
dirinya; dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, dorongan untuk
mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas seseorang.
b. Kondisi
eksternal yang mendorong perilaku kreatif
Menurut pengalaman
Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis
memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif.
3. Teori
tentang Proses Kreatif
a. Teori
Wallas
Dikemukakan tahun 1926
dalam bukunya “The Art of Thought” yang menyatakan bahwa proses kreatif
meliputi empat tahap yaitu :
ü Persiapan
Seseorang mempersiapkan
diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berpikir, mencari jawaban,
bertanya kepada orang, dsb.
ü Inkubasi
Tahap dimana individu
seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut, dalam arti
bahwa ia tidak memikirkan masalahnya secara sadar tetapi “mengeramnya” dalam
alam pra-sadar.
ü Iluminasi
Tahap timbulnya
“insight” atau “Aha-Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru,
beserta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya
inspirasi/gagasan baru.
ü Verifikasi
Tahap dimana ide atau
kreasi baru tersebut harus diuji terhadap realitas.
b. Teori
tentang belahan otak kanan dan kiri
Hampir setiap orang
memiliki sisi yang lebih dominan. Maka dikatakan bahwa otak dikuasai oleh
hemisfer yang bertentangan. Pada umumnya orang lebih biasa menggunakan tangan
kanan (berarti dominasi belahan otak kiri). Tetapi ada orang-orang yang
termasuk kidal (left-handed). Dihipotesiskan bahwa belahan otak kanan terutama
berkaitan dengan fungsi-fungsi kreatif, sehingga terjadi “dichotomania”
membagi-bagi semua fungsi mental menjadi fungsi belahan otak kanan atau kiri.
C. Strategi
4P dalam Pengembangan Kreativitas
1. Pribadi
Kreativitas adalah
ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan
lingkungannya. Dari ungkapan pribadi yang unik dapat diharapkan timbulnya
ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif.
2. Pendorong
(Press)
Bakat kreatif siswa
akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika
ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan
sesuatu.
3. Proses
Untuk mengembangkan
kreativitas, anak perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif.
Pendidik hendaknya dapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam
kegiatan kreatif, dengan membantu mengusahakan sarana prasarana yang diperlukan
sehingga yang terpenting ialah member kebebabas kepada anak untuk
mengekspresikan dirinya secara kreatif dengan syarat tidak merugikan orang lain
atau limgkungan.
4. Produk
Kondisi yang memungkinkan seseorang
menciptakan produk kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi
lingkungan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong (“press”) seseorang untuk
melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan, kegiatan) kreatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar