Paedagogi dan Andragogi
PAEDAGOGI
Paedagogi berasal dari bahasa Yunani “paedagogia“ yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Sedang paedagogos ialah seorang pelayan pada jaman yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak sekolah. Paedagagos berasal dari kata “paid” yang artinya “anak” dan “agogos”yang artinya “memimpin atau membimbing”. Dari kata ini maka lahir istilah paedagogi yang diartikan sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengajar anak-anak. Dan dalam perkembangan selanjutnya istilah paedagogi berubah menjadi ilmu dan seni mengajar.
PAEDAGOGI
Paedagogi berasal dari bahasa Yunani “paedagogia“ yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Sedang paedagogos ialah seorang pelayan pada jaman yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak sekolah. Paedagagos berasal dari kata “paid” yang artinya “anak” dan “agogos”yang artinya “memimpin atau membimbing”. Dari kata ini maka lahir istilah paedagogi yang diartikan sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengajar anak-anak. Dan dalam perkembangan selanjutnya istilah paedagogi berubah menjadi ilmu dan seni mengajar.
ANDRAGOGI
Andragogi adalah proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar. Istilah ini awalnya digunakan oleh Alexander Kapp, seorang pendidik dari Jerman, di tahun 1833, dan kemudian dikembangkan menjadi teori pendidikan orang dewasa oleh pendidik Amerika Serikat, Malcolm Knowles (24 April 1913 -- 27 November 1997).
Andragogi berasal dari bahasa Yunani yang berarti mengarahkan orang dewasa dan berbeda dengan istilah yang lebih umum digunakan, yaitu pedagogi yang asal katanya berarti mengarahkan anak-anak.
Teori Knowles tentang andragogi dapat diungkapkan dalam empat postulat sederhana:
- Orang dewasa perlu dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi dari pembelajaran yang mereka ikuti (berkaitan dengan konsep diri dan motivasi untuk belajar).
- Pengalaman (termasuk pengalaman berbuat salah) menjadi dasar untuk aktivitas belajar (konsep pengalaman).
- Orang dewasa paling berminat pada pokok bahasan belajar yang mempunyai relevansi langsung dengan pekerjaannya atau kehidupan pribadinya (Kesiapan untuk belajar).
- Belajar bagi orang dewasa lebih berpusat pada permasalahan dibanding pada isinya (Orientasi belajar).
Istilah andragogi telah digunakan untuk menunjukkan perbedaan antara pendidikan yang diarahkan diri sendiri dengan pendidikan melalui pengajaran oleh orang lain.Andragogi berasal dari bahasa Yunani yaitu “andr” yang artinya orang dewasa, dan “agogos” yang artinya membimbing atau memimpin. Dari arti kata tersebut, berkembang pengertian bahwa andragogi adalah suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar.
Paedagogi dan Andragogi.
Paedagogi dan Andragogi.
Ada asumsi yang mendasar mengenai asumsi yang digunakan oleh paedagogi dan andragogi. Asumsi tersebut antara lain :
1. Konsep diri
Konsep diri atau kepribadian, pada paedagogi dikatakan bahwa anak sangat tergantung kepada pihak lain, hampir seluruh kehidupannya diatur oleh orang dewasa, baik di rumah, di sekolah, maupun di tempat lain. Oleh karena itu pada paedagogi, peserta didik dianggap masih belum mampu untuk mengatur dirinya sendiri.
Pada andragogi, peserta didik dianggap sudah dewasa, sehinga konsep diri atau kepribadiannya berkurang ketergantungannya kepada orang lain. Ia memandang dirinya sudah mampu untuk mengatur dirinya sendiri, sehingga dalam proses pendidikan, para pendidik hanya sekedar mengarahkan.
2. Pengalaman
Pengalaman pada anak-anak adalah sesuatu yang terjadi pada dirinya. Ini berarti pengalaman pada anak-anak merupakan rangsangan yang berasal dari luar, dan mempengaruhi dirinya. Akan tetapi untuk orang dewasa pengalaman itu adalah dirinya sendiri. Perbedaan pengalaman ini menimbulkan konsekwensi dalam proses belajar yaitu :
a. Karena orang dewasa lebih kaya pengalamannya, maka proses belajar pada mereka lebih ditekankan kepada teknik yang sifatnya menyerap pengalaman mereka, seperti diskusi, seminar, konferensi kerja, dan sebagainya
b. Penekanan dalam proses belajar untuk anak-anak lebih ditekankan pada pengisian, karena mereka belum banyak pengalaman. Akan tetapi untuk orang dewasa, pada aplikasi praktis yang yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kesiapan dan orientasi untuk belajar
Kesiapan untuk belajar pada anak-anak masih relatif rendah, karena umumnya mereka masih relatif suka bersenang-senang, bermain dan sebagainya, begitu juga tuntutan mereka tidak terlalu besar. Berbeda dengan orang dewasa, di mana tuntutan tanggung jawab makin besar, sehingga kesiapan belajar akan lebih tinggi.
Orientasi belajar anak-anak cenderung untuk mengumpulkan semua pengetahuan dan keterampilan, dan kelak akan dapat diterapkan. Berbeda dengan orang dewasa, apa yang dipelajari, secepat mungkin untuk dapat diterapkan.
Orientasi belajar anak-anak cenderung untuk mengumpulkan semua pengetahuan dan keterampilan, dan kelak akan dapat diterapkan. Berbeda dengan orang dewasa, apa yang dipelajari, secepat mungkin untuk dapat diterapkan.
Berdasarkan tersebut di atas, maka implikasi dalam proses belajar adalah sebagai berikut
a. Para pendidik untuk anak-anak lebih proaktif, karena rangsangan dari para pendidik,
sangat mempengaruhi terhadap kesiapan dan orientasi belajar mereka. Pada orang dewasa pendidik berperan sebagai teman, yang siap memberikan bantuan kepada orang yang belajar, karena mereka sudah siap dan segera dapat mengaplikasikannya.
b. Kurikulum dalam pendidikan untuk anak-anak berorientasi pada mata pelajaran yang sifatny hafalan. Sedang untuk orang dewasa berorientasi pada pemecahan masalah, karena mereka sudah siap untuk belajar dalam pemecah berdasarkan pengalamannya.
Sekian postingan saya ………………….
Sumber : - kartika71tik.blogspot.com/2011/.../paedagogi-dan-andragogi.htm
- id.wikipedia.org/wiki/Andragogi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar