Rabu, 13 November 2013

PEMBELAJARAN DAN TEKNIK KREATIF 1



BAB VII KURIKULUM BERDIFERENSIASI UNTUK SISWA BERBAKAT

A.    Pengantar
Kurikulum ialah serangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Isi kurikulum pendidikan dasar memuat sepuluh mata pelajaran termasuk muatan lokal. Muatan lokal berfungsi member peluang untuk mengembangkan kemampuan siswa yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum Pendidikan Dasar, Landasan Program dan Pengembangan, 1994). Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan diluar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan berkaitan dengan program kurikuler.


B.     Kurikulum Berdiferensiasi
Kurikulum secara umum mencakup semua pengalaman yang diperoleh siswa disekolah, dirumah, dan di dalam masyarakat dan yang membantunya mewujudkan potensi-potensinya.. jadi untuk melayani kebutuhan pendidikan anak berbakat perlu diusahakan pendidikan yang berdiferensiasi yaitu yang member pengalaman pendidikan yang disesuaikan dengan minat dan kemampuan intelektual siswa (Ward, 1980) 
Bagaimana kurikulum dapat dideferensiasi untuk siswa berbakat?  

Beberapa unsur pokok yang perlu diperhatikan ialah (Clark, 1983) 

1.      Materi (konten) yang dipercepat atau yang lebih maju  

2.      Pemahaman yang lebih majemuk dari generalisasi, asas, teori, dan struktur dari bidang materi 

3.      Bekerja dengan konsep dan proses pemikiran yang abstrak  
4.      Tingkat dan jenis sumber yang digunakan untuk memperoleh informasi dan keterampilan 
5.      Waktu belajar untuk tugas rutin dapat dipercepat, dan waktu untuk mendalami suatu topik atau bidang dapat lebih lama  
6.      Mencipta informasi dan/atau produk baru 
7.      Memindahkan pembelajaran ke bidang-bidang lain yang lebih menantang  
8.      Pengembangan dari pertumbuhan pribadi dalam sikap, perasaan, dan apresiasi 
9.      Kemandirian dalam berpikir dan belajar  
Lebih khusus Sisk (1987) merumuskan asas-asas kurikulum yang berdiferensiasi yang dikembangkan oleh leadership training institute sebagai berikut : 
1.      Menyampaikan materi (konten) yang berhubungan dengan isu, tema, atau masalah yang luas  
2.      Memadukan banyak disiplin dalam bidang studi 
3.      Memberikan pengalaman yang komprehensif, berkaitan, dan saling memperkuat dalam suatu bidang studi  
4.      Mengembangkan keterampilan belajar yang mandiri atau diarahkan kepada diri sendiri 
5.      Mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih tinggi, yang produktif, kompleks, dan abstrak  
6.      Memusatkan pada tugas yang berakhir terbuka 
7.   Mengembangkan keterampilan dan metode penelitian

C.    Modifikasi Kurikulum
Maker (1982) menekankan bahwa kurikulum anak berbakat memerlukan modifikasi dalam empat bidang, yaitu materi (konten) yang diberikan, proses atau metode pembelajaran, produk yang diharapkan dari siswa, memilih modifikasi yang sesuai, lingkungan belajar, rencana kurikuler, dan makna dari kurikulum berdiferensiasi. 
D.    Ilmu Pengetahuan Alam untuk Siswa Berbakat   
1.      Karakteristik Siswa Berbakat Sains  
Meliputi komponen seperti kepekaan terhadap masalah, kemampuan untuk mengembangkan gagasan baru, dan kemampuan untuk menilai (Guilford, 1950); kemelitan khusus dan pertahanan, kesiagaan dalam mendeteksi ketidakajegan (inkonsistensi), dan derajat tinggi dari kemampuan mekanikal; ketekunan, semangat, dedikasi terhadap pekerjaan, dan prakarsa; visualisasi special, kemampuan manipulative, dan kemampuan untuk mengkomunikasikan; keuletan dan sikap mempertanyakan (Sisk, 1987) 
2.      Guru sebagai Fasilitator dalam Sains 
Sellin dan Birch (1980) mengemukakan empat peran khusus dari guru yang mengajar sains kepada siswa berbakat; sebagai model, pendidik nilai, pembangkit minat, dan sebagai penilai fungsional. 
3.      Saran-Saran Pembelajaran Sains (IPA) 
Salah satu masalah yang perlu diperhatikan orang tua dan guru bagi siswa perempuan berbakat dalam sains ialah bagaimana mendorong mereka untuk bekerja sesuai dengan tingkat kemampuannya.
E.    Matematika untuk Siswa Berbakat
Sisk (1987) menekankan bahwa hanya sedikit mata pelajaran yang diajarkan dengan cara yang begitu kaku berdasarkan buku teks, tanpa imajinasi, terutama pada tingkat sekolah dasar, seperti matematika. Sedangkan Stanley (1984) menemukan bahwa siswa kelas enam sekolah dasar mampu menunjukkan kinerja matematika pada tingkat universitas dalam talent searchnya di universitas John Hopkins (1976-1986).

F.     Pengajaran Bahasa untuk Siswa Berbakat
Bahasa merupakan alat sosialisasi dan merupakan dasar perkembangan intelegensi. Anak berbakat intelektual dapat ditemukenali dari perkembangan bahasa yang cepat, membaca pada usia dini, cepat mengingat kata-kata, dan perbendaharaan kata yang luas melebihi kelompok sebayanya. Bahasa disini meliputi membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara.
G.    Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Anak Berbakat
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) member banyak kemungkinan pengayaan bagi siswa berbakat. IPS memberikan kesempatan untuk menangani masalah dunia nyata, masalah yang berakar di masa lalu,, dapat ditetapkan langsung pada masa kini, dan mengandung implikasi untuk masa depan. Menurut Stewart (1985), karena pengajaran IPS kepada siswa berbakat berlangsung dalam konteks yang luas dan selalu berubah, perubahan-perubahan inilah yang menunjuk pada urgensi peranan IPS.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar