BAB VII KURIKULUM BERDIFERENSIASI UNTUK SISWA BERBAKAT
A.
Pengantar
Kurikulum ialah
serangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Isi
kurikulum pendidikan dasar memuat sepuluh mata pelajaran termasuk muatan lokal.
Muatan lokal berfungsi member peluang untuk mengembangkan kemampuan siswa yang
dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Kurikulum Pendidikan Dasar, Landasan Program dan Pengembangan,
1994). Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan diluar jam pelajaran yang
tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan
berkaitan dengan program kurikuler.
B.
Kurikulum
Berdiferensiasi
Kurikulum secara umum
mencakup semua pengalaman yang diperoleh siswa disekolah, dirumah, dan di dalam
masyarakat dan yang membantunya mewujudkan potensi-potensinya.. jadi untuk
melayani kebutuhan pendidikan anak berbakat perlu diusahakan pendidikan yang
berdiferensiasi yaitu yang member pengalaman pendidikan yang disesuaikan dengan
minat dan kemampuan intelektual siswa (Ward, 1980)
Bagaimana kurikulum dapat
dideferensiasi untuk siswa berbakat?
Beberapa unsur pokok
yang perlu diperhatikan ialah (Clark, 1983)
1. Materi
(konten) yang dipercepat atau yang lebih maju
2. Pemahaman
yang lebih majemuk dari generalisasi, asas, teori, dan struktur dari bidang
materi
3. Bekerja
dengan konsep dan proses pemikiran yang abstrak
4. Tingkat
dan jenis sumber yang digunakan untuk memperoleh informasi dan keterampilan
5. Waktu
belajar untuk tugas rutin dapat dipercepat, dan waktu untuk mendalami suatu
topik atau bidang dapat lebih lama
6. Mencipta
informasi dan/atau produk baru
7. Memindahkan
pembelajaran ke bidang-bidang lain yang lebih menantang
8. Pengembangan
dari pertumbuhan pribadi dalam sikap, perasaan, dan apresiasi
9. Kemandirian
dalam berpikir dan belajar
Lebih khusus Sisk
(1987) merumuskan asas-asas kurikulum yang berdiferensiasi yang dikembangkan
oleh leadership training institute
sebagai berikut :
1. Menyampaikan
materi (konten) yang berhubungan dengan isu, tema, atau masalah yang luas
2. Memadukan
banyak disiplin dalam bidang studi
3. Memberikan
pengalaman yang komprehensif, berkaitan, dan saling memperkuat dalam suatu
bidang studi
4. Mengembangkan
keterampilan belajar yang mandiri atau diarahkan kepada diri sendiri
5. Mengembangkan
keterampilan berpikir yang lebih tinggi, yang produktif, kompleks, dan abstrak
6. Memusatkan
pada tugas yang berakhir terbuka
7. Mengembangkan
keterampilan dan metode penelitian
C.
Modifikasi
Kurikulum
Maker (1982) menekankan bahwa
kurikulum anak berbakat memerlukan modifikasi dalam empat bidang, yaitu materi
(konten) yang diberikan, proses atau metode pembelajaran, produk yang
diharapkan dari siswa, memilih modifikasi yang sesuai, lingkungan belajar,
rencana kurikuler, dan makna dari kurikulum berdiferensiasi.
D.
Ilmu
Pengetahuan Alam untuk Siswa Berbakat
1. Karakteristik
Siswa Berbakat Sains
Meliputi
komponen seperti kepekaan terhadap masalah, kemampuan untuk mengembangkan
gagasan baru, dan kemampuan untuk menilai (Guilford, 1950); kemelitan khusus
dan pertahanan, kesiagaan dalam mendeteksi ketidakajegan (inkonsistensi), dan
derajat tinggi dari kemampuan mekanikal; ketekunan, semangat, dedikasi terhadap
pekerjaan, dan prakarsa; visualisasi special, kemampuan manipulative, dan
kemampuan untuk mengkomunikasikan; keuletan dan sikap mempertanyakan (Sisk,
1987)
2. Guru
sebagai Fasilitator dalam Sains
Sellin
dan Birch (1980) mengemukakan empat peran khusus dari guru yang mengajar sains
kepada siswa berbakat; sebagai model, pendidik nilai, pembangkit minat, dan
sebagai penilai fungsional.
3. Saran-Saran
Pembelajaran Sains (IPA)
Salah
satu masalah yang perlu diperhatikan orang tua dan guru bagi siswa perempuan
berbakat dalam sains ialah bagaimana mendorong mereka untuk bekerja sesuai
dengan tingkat kemampuannya.
E.
Matematika
untuk Siswa Berbakat
Sisk (1987) menekankan
bahwa hanya sedikit mata pelajaran yang diajarkan dengan cara yang begitu kaku berdasarkan
buku teks, tanpa imajinasi, terutama pada tingkat sekolah dasar, seperti
matematika. Sedangkan Stanley (1984) menemukan bahwa siswa kelas enam sekolah
dasar mampu menunjukkan kinerja matematika pada tingkat universitas dalam talent searchnya di universitas John
Hopkins (1976-1986).
F.
Pengajaran
Bahasa untuk Siswa Berbakat
Bahasa merupakan alat
sosialisasi dan merupakan dasar perkembangan intelegensi. Anak berbakat
intelektual dapat ditemukenali dari perkembangan bahasa yang cepat, membaca
pada usia dini, cepat mengingat kata-kata, dan perbendaharaan kata yang luas
melebihi kelompok sebayanya. Bahasa disini meliputi membaca, menulis,
mendengarkan, dan berbicara.
G.
Ilmu
Pengetahuan Sosial untuk Anak Berbakat
Ilmu pengetahuan sosial (IPS)
member banyak kemungkinan pengayaan bagi siswa berbakat. IPS memberikan
kesempatan untuk menangani masalah dunia nyata, masalah yang berakar di masa
lalu,, dapat ditetapkan langsung pada masa kini, dan mengandung implikasi untuk
masa depan. Menurut Stewart (1985), karena pengajaran IPS kepada siswa berbakat
berlangsung dalam konteks yang luas dan selalu berubah, perubahan-perubahan
inilah yang menunjuk pada urgensi peranan IPS.